Sebagai perbandingan, Imam menyebutkan contoh keberhasilan Bali dalam memanfaatkan pariwisata sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD).
“Sekitar 80% hingga 90% PAD Bali berasal dari sektor pariwisata, yang bahkan lebih besar daripada dana transfer dari pemerintah pusat. Ini menunjukkan bahwa pariwisata memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Diskusi tersebut juga menyoroti perlunya upaya pengemasan yang lebih baik untuk kegiatan pariwisata di Kota Serang. Imam mengungkapkan bahwa selama ini banyak kegiatan pariwisata di Serang yang belum dikelola secara optimal.
Bacaan Lainnya:
“Kami berencana mengadakan berbagai event religi di Kota Serang, karena kegiatan keagamaan di sini lebih banyak dibandingkan dengan daerah lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti salah satu potensi wisata religi, yaitu acara muludan yang digelar setiap tahun. Menariknya, dua tahun lalu, acara tersebut bahkan berdampak pada inflasi harga kulit melinjo (tangkil), yang merupakan bahan baku makanan khas setempat.