Jojo mengatakan, dengan informasi yang jelas dan benar, kita bisa mengurangi misinformasi yang sering kali mengaburkan fakta dan bahkan memicu ketidakpercayaan terhadap proses pemilu dan Pilkada.
Selain itu, media diharapkan dapat berperan dalam pendidikan pemilih, membimbing masyarakat untuk memahami hak dan pentingnya suara mereka.
Jojo menekankan bahwa media perlu aktif memberikan informasi tentang prosedur pemilihan, pentingnya partisipasi dalam Pilkada, dan bagaimana hak suara mereka akan berdampak bagi pembangunan daerah ke depannya.
Bacaan Lainnya:
“Edukasi ini penting agar pemilih tidak hanya sekadar datang ke TPS, tapi benar-benar memahami dampak dari suara mereka,” tegasnya.
Di era digital tutur Jojo, media sosial juga menjadi kanal yang efektif untuk menjangkau masyarakat luas, terutama kalangan muda yang menjadi pemilih potensial.