Antusiasme para peserta terlihat jelas, meskipun tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Banyak dari mereka yang telah terbiasa mengikuti ajang serupa dan mempersiapkan diri dengan baik.
“Sebagian besar peserta memiliki referensi minimal dari lima buku tingkat nasional. Bahkan peserta pemula juga menunjukkan potensi luar biasa meski masih gugup,” tambahnya.
Salah satu tim yang berhasil melaju ke babak semifinal mengungkapkan kebahagiaannya. Gazi, salah satu anggota tim, berbagi rahasia sukses mereka: persiapan matang dan kekompakan.
Bacaan Lainnya:
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bisa masuk ke babak semifinal. Persiapan satu bulan dan kerja sama tim yang solid menjadi kunci,” ungkapnya penuh semangat.
Kami berharap bisa menjadi juara dan membawa nama baik kecamatan kami,” sambung Gazi.
Musabaqah Fahmil Qur’an bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan wadah bagi generasi muda untuk mendalami ilmu keislaman secara mendalam.