“KONI menyadari bahwa untuk melahirkan atlet andalan, tidak bisa instan. Kita butuh sistem yang kuat, dan KOK adalah fondasi awal dari sistem itu,” katanya.
Ia juga berharap agar setelah resmi dilantik, para KOK segera menjalankan tugasnya dengan serius dan profesional, mulai dari memetakan potensi atlet di wilayah masing-masing hingga menyusun program pembinaan yang terarah.
“Kami ingin KOK bekerja dengan semangat, tidak hanya hadir dalam kegiatan seremonial, tetapi benar-benar jadi motor penggerak pembinaan olahraga daerah,” tambahnya.
Eka mengingatkan bahwa keberhasilan pembinaan atlet tak bisa dicapai hanya oleh KONI atau Pemda saja. Perlu kolaborasi yang erat antara KOK, pengurus cabang olahraga (Pengcab), sekolah-sekolah, serta seluruh stakeholder olahraga.
“Sinergi ini sangat penting. KOK harus membangun komunikasi yang baik dengan KONI dan juga stakeholder lain agar pembinaan bisa berjalan selaras dan tepat sasaran,” tegasnya. (jid)