“Festival ini bukan hanya milik komunitas Tionghoa semata, tetapi telah menjadi milik seluruh masyarakat,” ucapnya.
Semangat toleransi, inklusivitas, dan kebersamaan yang tercermin dalam Festival Peh Cun, lanjut Sachrudin, merupakan fondasi kuat yang menjadikan Kota Tangerang sebagai rumah yang harmonis bagi masyarakat dari beragam latar budaya.
“Inilah cerminan semangat toleransi, inklusivitas, dan kebersamaan yang selama ini menjadi kekuatan Kota Tangerang sebagai rumah bersama bagi semua budaya,” lanjut Sachrudin.
Bacaan Lainnya:
Ia juga menyoroti bahwa kegiatan budaya seperti ini berperan penting dalam mempererat persatuan sekaligus meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi daerah.
“Melalui festival ini, kita tidak hanya merayakan warisan tradisi, tetapi juga membangun jembatan antarbudaya, memperkuat persatuan, dan mengangkat potensi pariwisata daerah,” ujarnya.
Wali Kota menutup dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan budaya sebagai warisan bagi generasi mendatang.
