Ia menjelaskan bahwa kolam retensi yang akan dibangun memiliki kedalaman sekitar enam meter dan berfungsi sebagai tempat penampungan air sementara saat curah hujan tinggi.
Menurut Bupati, setelah muka air sungai kembali normal, air dari kolam akan dialirkan secara bertahap ke saluran pembuangan di wilayah Cimane.
“Maka satu-satunya solusi adalah dengan membangun tandon air atau kolam retensi yang bisa menampung air dari tujuh desa sekitar,” lanjutnya.
Bacaan Lainnya:
Selain pengendalian banjir, infrastruktur ini juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan sumber air baku alternatif, dirancang untuk menahan limpahan air hujan agar tidak meluap ke permukiman di tujuh desa sekitar.
“Proses pembangunan direncanakan membutuhkan waktu selama enam bulan, dimulai sejak bulan ini hingga bulan November 2025 mendatang,” terangnya.
Pada saat bersamaan, Kepala Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansah Effendi, menyebut pembangunan polder sebagai bagian dari upaya konservasi air.”