Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebagian besar rumah masih memenuhi ambang batas standar kualitas udara menurut ketentuan kesehatan.
Namun, sejumlah rumah ditemukan memiliki sirkulasi udara yang kurang baik serta tingkat kelembaban yang tinggi, yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya jamur dan mikroorganisme lain penyebab penyakit.
Bacaan Lainnya:
“Surveilans ini merupakan bentuk pencegahan dini. Kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kualitas udara di dalam rumah, bukan hanya kebersihan secara fisik,” tambah Arpi, petugas lain dari tim surveilans.
Dari hasil survei, tim Puskesmas merekomendasikan beberapa langkah praktis yang dapat diterapkan masyarakat untuk menjaga kualitas udara dalam rumah tangga, antara lain:
Rutin merawat sistem ventilasi dan memastikan sirkulasi udara berjalan baik. Menghindari penggunaan bahan pembersih rumah tangga yang mengandung senyawa kimia berbahaya secara berlebihan.